Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2021

KAJIAN: Perempuan dan Iman

07.30 WIB Beruntunglah seseorang yang memiliki wanita salihah. Karena apabila telah lurus fitrahnya maka semua orang yang ada di sekitarnya akan menjadi beruntung. . Abdullah bin Amr Radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salihah (HR. Muslim) . Dan Rasulullahu shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda kepada Umar ibnul Khatab radhialllahu ‘anhu: “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri salihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan menaatinya, dan bila ia pergi si istri akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud). . Sebaik-baiknya perniagaan atau simpanan bagi seorang lelaki adalah Wanita atau istri yang salihah. Seseorang yang memperolehnya maka ia akan beruntung, sebagaimana penjabaran dari ceramah Ustaz Oemar Mita yaitu: 1.        Suaminya beruntung karena ia me

SAJAK: Senja, Rindu, dan Candu

05:40 WIB Senja dan Langit. Mereka selalu berdampingan. Walau senja hadirnya hanya singgah sebentar. Namun kehadirannya selalu ada. Pada pagi yang dingin. Dan petang menjelang malam. Dua waktu yang selalu ditunggu-tunggu. Dinginnya yang selalu menjadi candu. Menjelma dan mengendap diam-diam menjadi sebuah rasa rindu yang menusuk kalbu. . Katanya: "Aku lebih suka senja di pagi hari daripada senja di sore hari, karena kedatangannya yang selalu dinanti dan kepergiannya yang tak pernah diingini." Ucap mereka. Lebih tepatnya, aku lebih suka menyambut kedatangannya daripada harus melepas kepergiannya. "Lagian senja di pagi hari lebih menghangatkan daripada senja di sore hari yang membuatku menggigil membeku karena dinginnya dirinya." Tambahku. . Senja dan langit memang hanya sementara. Namun mereka selalu ada selamanya.... . Guten Morgen untuk wilayah Ar-Fachruddin dan sekitarnya...

SAJAK: Malam-Pengantar Tidur

  Malam menjadi saksi akan kebisingan yang semakin riuh menggemparkan jiwa raga. Gulita adalah senyap yang menjadi perantara antara jiwa satu dan jiwa lainnya berbicara. Dalam kesunyian, aku semakin larut dalam lautan samudra pada sebuah rasa dan kisah yang tak tau sampai kemana akarnya. Tak ada lagi tanda tanya, yang ada hanyalah kehidupan yang mengalir seperti air mengalir. Naik, turun, berliku, dan terjal. Yang tertinggal hanyalah ada daku seorang diri. Menikmati riuhnya gemericik air yang mengalir deras dalam jiwa. Menyampaikan perihal asa, rasa, cita, cinta, dan rindu. Membuncah, membara, menggelora, menggema, menempati ruang waktu yang begitu luasnya seorang diri. Dingin.... Senyap...... Lengang...... Gelap.............. Daku terduduk, memeluk erat kedua lutut kaki dan menunduk takut untuk melihat bagaimana pahitnya sebuah kenyataan dalam kehidupan. Lalu Tuhan meminta daku untuk memejamkan mata. Meminta mengabaikan semua rasa. Mendekat, lalu berbisik: "Puan kini hari semakin