Telah lama jari jemari ini terdiam membeku Mewakili membekunya sebuah rasa Ada rindu yang bergejolak menarik diri ke permukaan Agar tinta-tinta hitam itu hadir kembali Aku abaikan berbagai rasa dalam jiwa Yang ingin dilontarkan melalui sebuah kata Ah, huruf demi hurufnya telah mati satu demi satu Kalaupun kembali, sajak-sajak itu tak seindah sebagaimana mestinya Sajak-sajak itu mulai membeku kedinginan Meratapi keadaan diri yang begitu kehilangan Bukan tentang kehilangan dia atau mereka Tetapi kehilangan jati diri sendiri yang sebenarnya Tentang siapa dan kemana. Mengapa dan bagaimana. Siapa diri ini sebenarnya? Kemana kaki selanjutnya melangkah? Mengapa rasanya kaki beranjak namun hanya diam di tempat? Bagaimana jika ingin beranjak pergi, namuan kini tak tahu arah?