23.33. WIB
Tak ada inspirasi dan juga motivasi.
Aku ingin menulis sesuatu yang tak dipahami oleh banyak orang.
Mengungkapkan tentang rasa, yang hanya ada aku dan orang-orang terpilih yang cakap dalam memaknainya.
Menulis dapat sedikit meringankan beban di dalam hati dan beban di pundak.
Baik karena alasan rasa atau yang lainnya.
Hemm siapa tau juga dapat menenangkanmu.
Siapa tau jika kau tak pernah mencobanya?
.
.
.
-SALAM-
Hai rembulan?
Apa kabar?
Aku rindu menatapmu kembali dari balik jendela kamarku.
Dan mulai membisikkan tentang hal yang tak bisa kuutakan pada orang lain.
.
Dulu ada sebuah harap ketika aku melihat dirimu.
Harapan bahwa ketika menatapmu.
Ada juga dua tatap di luar sana yang melakukan hal yang sama.
Hingga tatap di antara kita bisa bertemu tanpa harus saling temu.
.
Rembulan, bagiku kau salah satu penawar rindu dari sebuah rasa.
Dari sebuah jarak yang tak dapat ditembus asa di antara kita.
Rasa yang hadir ketika malam tiba dan memudar ketika senja kembali datang.
.
Kini tak ada lagi harap yang berlebih.
Dapat melihatmu saja seperti biasa, aku sudah bersyukur.
Kau menjadi teman setiaku menulis dan penghiburku ketika malam sepi menghampiri.
.
Rembulan,
Tetaplah bersinar menerangi malam-malamku.
Esok aku akan tetap menunggumu datang kembali.
.
Dariku....
Comments
Post a Comment